Bengkulu - Memasuki hari ketiga Latihan Gelar Alat Komunikasi, Kamis (17/6/2021) para peserta kembali melakukan aplikasi lapangan pencarian korban. 

Skenario kali ini menceritakan Yanto (26) seorang ABK MV Badai dilaporkan terjatuh dari kapal, Kamis (17/6/2021). Korban diketahui jatuh di posisi 2 NM dari arah selatan Pantai Pasarkerkap. Yanto yang membawa PLB langsung mengaktifkan sinyal marabahaya untuk meminta bantuan. 

Basarnas Command Center (BCC) yang menangkap dan menerima sinyal tersebut langsung menghubungi Kantor SAR Bengkulu untuk proses pencarian. Berbekal sinyal PLB tersebut, Kantor SAR Bengkulu melakukan pencarian korban dengan menggunakan direct finder dan berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat. Korban selanjutnya dievakuasi dan dibawa ke Posko Pasarkerkap. 

Pada aplikasi kedua, tidak hanya mengaplikasikan pencarian korban menggunakan direct finder. Para peserta juga melakukan uji coba terhadap Scan Slow Television (SSTV) yakni teknologi mengirim data gambar melalui sinyal frekuensi radio. Saat kondisi sinyal komunikasi di lapangan terputus pengiriman data gambar masih tetap dapat dilakukan menggunakan sinyal frekuensi radio yang dibangun oleh tim komunikasi. 

Usai melakukan aplikasi, kegiatan Latihan Gelar Alat Komunikasi resmi ditutup oleh Koordinator Substansi Penyiapan Dukungan Komunikasi dan Sertifikasi Anggit Mulyo Satoto. Penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta oleh Kepala Kantor SAR Bengkulu Ahmad Malik. 

Diakhir Anggit menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan hingga selesai. Anggit berharap dengan terselenggaranya latihan ini Basarnas dapat meningkatkan kemampuan personil guna mencapai quick response search and rescue yang tinggi.  (Nv)